Hasil identifikasi kebutuhan :
Baru sebagian guru yang memahami secara utuh konsep pembelajaran mendalam, sehingga perlu pemahaman lebih lanjut
Guru masih terbatas dalam memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran, sehingga butuh peningkatan dalam pemanfaatan teknologi pembelajaran.
Terdapat kebutuhan akan pelatihan terstruktur dan pendampingan intensif.
Tantangan yang berhasil diidentifikasi yaitu :
Keterbatasan waktu guru untuk belajar dan beradaptasi dengan strategi pembelajaran baru.
Belum optimalnya kolaborasi antarguru dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran inovatif.
Resistensi terhadap perubahan pendekatan pembelajaran.
Kegiatan even Dinas Pendidikan/ Pemerintah Provinsi yang datang silih berganti
terdapat peluang yang kuat untuk pelaksanaan program ini, yaitu:
Dukungan penuh dari kepala sekolah sebagai penggerak utama inovasi pembelajaran.
Adanya sarana dan prasarana TIK yang cukup memadai di sekolah.
Antusiasme sebagian besar guru untuk belajar dan berkembang.
Adanya kebijakan pendidikan nasional yang mendorong pembelajaran mendalam.
STRATEGI YANG DIRANCANG
Sosialisasi konsep pembelajaran mendalam kepada seluruh guru, untuk menyamakan pemahaman awal.
Pelatihan In House Training (IHT) dengan materi:
Konsep pembelajaran mendalam dan prinsip-prinsipnya.
Penyusunan RPP berbasis pembelajaran mendalam.
Strategi pembelajaran kontekstual dan berpusat pada peserta didik.
Pemanfaatan coding, dan AI dalam pembelajaran.
Pendampingan untuk membantu guru menyusun rencana pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran mendalam
Supervisi untuk memantau implementasi dan memberi umpan balik konstruktif.
Refleksi & evaluasi, sebagai sarana perbaikan dan pembelajaran berkelanjutan
SUMBER DAYA YANG DISIAPKAN
Manusia: Kepala sekolah, guru, pengawas sekolah, narasumber eksternal, tim kurikulum.
Non-manusia: Ruang pelatihan, perangkat komputer, internet, instrumen supervisi, modul pelatihan.
WAKTU PELAKSANAAN
Sosialisasi: Agustus 2025
Pelatihan : Agustus 2025
Pendampingan: September 2025
Supervisi: Oktober 2025
Evaluasi & Laporan: November 2025
PERAN KEPALA SEKOLAH
Menetapkan kebijakan dan mengarahkan tim pelaksana.
Menunjuk narasumber dan tim pendamping.
Menjamin ketersediaan anggaran dan fasilitas pelaksanaan.
Mengomunikasikan pentingnya program kepada seluruh guru
Menjadi bagian dari perancang strategi agar selaras dengan visi misi sekolah
SOSIALISASI
Dilakukan dalam forum resmi dengan melibatkan seluruh guru. Kepala sekolah membuka kegiatan dan menyampaikan urgensi pembelajaran mendalam sebagai bagian dari transformasi pembelajaran di sekolah.
KEGIATAN PELATIHAN
Kegiatan pelatihan difokuskan pada penguatan pemahaman konsep dan praktik pembelajaran mendalam, termasuk pelatihan pemanfaatan teknologi.
PENDAMPINGAN GURU
Pendampingan membantu guru dalam penyusunan RPP berbasis pembelajaran mendalam (RPM), pemilihan strategi pembelajaran, serta penerapan teknologi dalam proses belajar mengajar.
SUPERVISI
Kepala sekolah bersama tim kurikulum melakukan observasi kelas untuk melihat implementasi pembelajaran mendalam berjalan sesuai rencana.
EVALUASI
Refleksi dilakukan melalui jurnal reflektif dan forum diskusi. untuk menilai efektivitas pelaksanaan kegiatan
PROSES EVALUASI
Penggunaan instrumen untuk mengukur pemahaman, keterampilan guru dalam pembuatan Rencana Pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran mendalam
Observasi kelas untuk melihat keterlaksanaan strategi pembelajaran mendalam secara nyata (observasi sampling)
Forum refleksi untuk mengidentifikasi hal-hal yang berhasil maupun yang perlu diperbaiki.
Penyusunan laporan hasil evaluasi sebagai dasar perbaikan program berikutnya.
HASIL EVALUASI
Adanya peningkatan dalam pemahaman guru terhadap konsep pembelajaran mendalam (kemendikdasmen)
Sebagian besar guru sudah melakukan penerapan pembelajaran mendalam di kelas (observasi sampling).
Guru sudah mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran. Sebagian telah menggunakan koding dan AI untuk membantu proses pembelajaran
Menumbuhkan budaya refleksi dan berbagi praktik baik antarguru.
Masih diperlukan pendampingan lanjutan terutama untuk guru yang membutuhkan dukungan teknis lebih intensif.
RENCANA TINDAK LANJUT UNTUK PERBAIKAN
Agar dampak program ini dapat lebih optimal dan berkelanjutan, maka beberapa hal ini akan dilakukan sebagai upaya perbaikan yang berkelanjutan:
Keberlanjutan Program
Program peningkatan kompetensi guru dalam pembelajaran mendalam menjadi bagian dari rencana strategis sekolah (RKS), bukan sekadar kegiatan insidental.
Sekolah menyusun siklus pengembangan kompetensi guru yang berkelanjutan dengan pendekatan continuous improvement.
Pendampingan Lanjutan untuk Guru
Memberikan pelatihan lanjutan untuk guru dalam pemanfaatan teknologi dan strategi pembelajaran inovatif.
Membentuk komunitas belajar guru untuk memperkuat kolaborasi dan refleksi praktik pembelajaran.
Penguatan Evaluasi dan Monev Program
Melakukan evaluasi berkala terhadap efektivitas program dan praktik pembelajaran mendalam di kelas.
Menggunakan hasil evaluasi sebagai dasar untuk perbaikan kebijakan dan strategi pembelajaran sekolah
Dukungan sistem dan peningkatan infrastruktur
Penambahan proyektor agar bisa lebih sesuai dengan kebutuhan pembelajaran di kelas
Penambahan kapasitas dan infrastruktur jaringan internet agar bisa menjangkau seluruh area sekolah
Penambahan kapasitas dan perbaikan jaringan listrik agar lebih sesuai kebutuhan
Penambahan RKB menyesuaikan dengan jumlah rombel sehingga dapat mengembalikan fungsi laboratorium sebagai sarana meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa.
Pengembangan Learning Management System (LMS)
Peningkatan Kolaborasi dengan Stakeholder
Melibatkan pengawas sekolah, komite, dan pihak eksternal lainnya untuk mendukung pelaksanaan program secara lebih luas.
Membangun jejaring kerja sama dengan lembaga atau institusi pendidikan untuk memperluas kesempatan pengembangan profesional guru